Sabtu, 13 Januari 2018

media pembelajaran


contoh media 1
tunjuk arah pintar
tentang teks prosedur:

Dimana media ini diguakan untuk menjadi patner  kerja seorang guru untuk mencapai sebuah tujuan yang menjadikan siswa dapat menangkap dan mengerti pembelajaran,
Cara penggunaan media tunjuk arah arah ini adalah,
1. Media tunjuk pintar  ini perlu bantuan seorang siswa untuk mencapai sebuah tujuan untuk memahami materi.
2. Siswa mengambil materi yang ada di dalam petunjuk anak panah, setelah mengambil materi, siswa membacakan isi yang sudah menjadi petunjuk, setelah di bacakan siswa menganmbil materi yang sudah ada di dalam amplop yang sudah ditunjuk dari petunjuk anak panah.
3. Setelah anak panah pertama selesai, maka akan dilanjutkan kepada anak panah yang ke dua, cara melakukanya sama dengan permainan yang petunjuk anak panah yang pertama, anak panah ketiga, anak panah keempat, sama permainanya dengan yg anak panah pertama.
4. Setelah selesai maka siswa di harapkan mampu untuk menyerap materi yang sudah disampaikan dari media tersebut.


contoh media 2
jari-jari cerdas
menulis puisi

Dimana media ini diguakan untuk menjadi patner  kerja seorang guru untuk mencapai sebuah tujuan yang menjadikan siswa dapat menangkap dan mengerti dalam pembelajaran,
Cara penggunaan media jari-jari cerdas ini adalah, 
Guru menjelaskan setrukturan cara menulis puisi, Setelah di jelaskan maka guru akan menjelaskan bagian-bagian penulisan puisi, di mana di dalamnya isi tema, suasan, kata yang sesuai, diksi, menulis, bagai mana cara mengetahui definisi dan contoh dari beberapa ciri-ciri tersebut, 
Di saat guru menjelaskan tentang tema, maka pengertian dan contohnya ada di bawahnya jadi untuk menemukan pengertianya guru harus membuka kertas cinta yag ada di bawahnya tema, setelah dibuka maka siswa dapat menemukan penjelasan dari tema. termasuk pengertian yang lainya juga sama untuk menemukan pengertian dan contohnya  dari masing-masing materinya.


contoh media 3
pawtoon
perbedaan teks anekdot dan tek humor

Minggu, 09 Juli 2017

Statistik

UKURAN GEJALA PUSAT
Ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau populasi yang disajikan dalam tabel dan diagram, yang dapat mewakili sampel atau populasi. Ada beberapa macam ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata (mean), median, modus, kuartil, desil dan persentil
RATA-RATA HITUNG (MEAN)
Sebagai salah satu ukuran, mean dikenal sebagai ukuran yang menduduki tempat terpenting jika dibandingkan dengan ukuran tendensi pusat lainnya. Dalam kegiatan penelitian ilmiah yang menggunakan statistik sebagai metode analisis data, mean dapat dikatakan hampir selalu dipergunakan atau dihitung. Secara singkat pengertian tentang mean yaitu mean dari sekelompok (sederetan) angka (bilangan) adalah jumlah dari keseluruhan angka (bilangan) yang ada, dibagi dengan banyaknya angka (bilangan) tersebut
RATA-RATA UKUR (GEOMETRIC MEAN)
Nilai rata-rata ukur atau geometric mean biasa diberi lambang GM. Sebenarnya nilai rata-rata ukur sebagai salah satu ukuranrata-rata, jarang sekali digunakan dalam lapangan psychophysica. Nilai rata-rata ukur dari sekelompok bilangan ialah hasil perkalian bilangan tersebut, diakar pangkatkan banyaknya bilangan itu sendiri.
MEDIAN
Nilai rata-rata pertengahan atau media ialah suatu nilai atau suatu angka yang membagi suatu distribusi data ke dalam dua bagian yang sama besar. Dengan kata lain, adalah nilai atau angka yang di atas nilai atau angka tersebut terdapat 1/2N dan di bawahnya juga terdapat 1/2N. jika banyak datanya ganjil, maka rumus mediannya:
MODUS
Modus tidak lain adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak, dengan kata lain skor atau nilai yang memiliki frekuensi maksimal dalam distribusi data.Untuk mencari data modus untuk data kelompokan, digunakan rumus sebagai berikut:
 X i atau

UKURAN VARIASI
Ukuran variasi adalah ukuran yang menyatakan seberapa jauh penyimpangan nilai-nilai data dari nilai-nilai pusatnya atau ukuran yang menyatakan seberapa banyak nilai-nilai data yang berbeda dengan nilai-nilai pusatnya
RENTANG (RANGE)
Dalam dunia statistik range dikenal sebagai ukuran penyebaran data yang paling sederhana, yang karena itu juga sering disebut sebagai ukuran penyebaran data yang paling kasar. Range yang biasa diberi lambang R adalah salah satu ukuran yang menunjukkan jarak penyebaran antara skor yang terendah sampai skor yang tertinggi. Dengan singkat dapat dirumuskan:
VARIAN
Varian adalah jumlah kuadrat dari selisih nilai data observasi dari nilai rata-ratanya, kemudian dibagi dengan jumlah observasinya. Varian digunakan untuk mengetahui seberapa jauh persebaran nilai hasil observasi terhadap rata-rata.
Rumus:
SIMPANGAN BAKU
Simpangan baku merupakan suatu nilai yang menunjukkan tingkat variasi suatu kelompok data. Standar deviasi sendiri juga merupakan akar dari varian.
Rumus:       
KOEFISIEN VARIASI
Koefisien variasi adalah perbandingan antara simpangan standar dengan nilai rata-rata yang dinyatakan dengan persentase. Koefisien variasi berguna untuk melihat sebaran data dari rata-rata hitungnya;Rumus:
INDEKS VARIASI KUALITATIF DAN ANTAR KUARTIL
Indeks variasi kualitatif digunakan untuk mengukur keseragaman (variasi) data dan hanya dapat digunakan pada data berkelompok.
Rumus:                                        
Sedangkan rentang antar kuartil merupakan selisih antara
Rumus:                                         






Sintaksis

Pengertian Sintaksis, Klausa dan Frasa Terlengkap - Dalam Bahasa Indonesia terdapat berbagai aturan misalnya saja aturan penulisan dan aturan penempatan SPOK serta perpaduannya. Pada artikel kali ini akan dibahas secara lengkap tentang pengertian sintaksis, klausa dan juga pengertian frasa. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang Bahasa Indonesia mari kita simak ulasannya berikut ini.

Sintaksis 

Sintaksis merupakan tataran bahasa yang membahas hubungan antara kata dalam tuturan. Tata bahasa terdiri dari morfologi dan sintaksis. Sintaksis secara etimologis berarti menempatkan kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis ini sama halnya dengan morfologi, tetapi morfologi menabahs struktur gramtikal di dalam kata. Unsur yang terdapat dalam sintaksis adalah frasa, kalausa, dan kalimat. 

Secara umum struktur sintaksis terdapat susunan Subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan.eksistensi struktur sintaksis terkecil terdapat urutan kata, bentuk kata, dan intonasi, dapat juga di tambah dengan konektor yang biasanya disebut konjungsi (kata hubung). Peran ketiga alat sintaksis ini tidak sama antara bahasa yang satu dengan yang lain. 

Frase

Frase merupakan bahasa kedua yang lebih beasar dari satuan kata. Frase bukan hanya terdiri dari dua buah kata, tetapi bisa tiga atau lebih. Frasa biasanya mudah diingat karena sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonpredikat.

Terdapat beberapa jenis jenis frasa antara lain
1. Frasa eksosentrik, 
2. Frasa endosentrik ( disebut juga frasa subordinatif atau frasa modifikatif), dan 
3. Frasa apositif. 

Berikut unsur subjek kalimat yang terdiri dari 2 kata lebih. 
1. Air pantai pandawa sangatlah jernih
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus kita perjuangkan

Frasa dapat kita luaskan menggunakan konjungsi (kata penghubung) "yang" 
3. Gedung sekolah yang baru di bangun tahun 2012 sangat bagus 
4. Penjaga gedung sekolah itu yang baru bekerja dua tahun  sudah memiliki tabungan berupa tanah yang luas.

Frasa bisa diperluas dengan keterangan berbagai konjungsi . seacara teori membuat frase yang sangat lua dengan menggunakan tambahan konjungsi (kata hubung) memang di mungkinkan. Bnamu, harus diperhatikan kalimat- kalimat frase yang sangat luas, biasanya terjadi pembaca sulit untuk mehamahinya. Jadi, gunakan lah konjungsi yang sederhana dengan kalimat yang di susun. 

Klausa  

Dalam ilmu linguistik, klausa adalah kelompok kata, susunan kata atau konstruktif yang bersifat predikatif. Artinya di dalam susuan sebuah kata ada kata yang berfungsi sebagai predikat 

5. Rumahmu     besar sekali 
          S                P 

6. Gaji pejabat    dua ratus juta perbulan 
           S                     P

Dari contoh di atas akan timbul pertanyaan, apa bedanya klausa dengan kalimat karena dari contoh di atas dapat di katakan sebuah kalimat. Secara penglihatan atau secara fisik memang terlihat sama dengan kalimat, yang membedakannya secara lisan yang diakhiri intonai secara final, sedangkan secara tertulis sangat jelas perbedaannya, yaitu tidak terdapat tanda titik pada contoh di atas. Tidak ada tanda tanya (?), tidak ada tanda seru (!) . sedangkan klausa secara lisan tidak diakhari dengan intonasi final dan secara tertulis akan diberi tanda koma (,), atau tanda titik koma (;) di dalam sebuah kalimat luas. 

Klausa sangat berpotensi bisa menjadi sebuah kalimat tunggal kalau diberi tanda intonasi final dalam bahasa lisan, serta diberi tanda titik koma (;) di dalam kalimat luas. 

7. Saya tidak masuk sekolah karena ibu sakitayah sedang keluar kota, dan hujan lebat sekali
                    K1          K2           K3             K4  ( empat klausa).   
Perlu diingatkan lagi bahwa yang disebut kalimat majemuk, yang majemuk adalah klausanya, bukan kalimatnya. Yang dapat membedakan klausa, sebagai berikut. 
1) Klausa kalimat majemuk setara 
2) Klausa kalimat majemuk bertingkat
3) Klausa kalimat campuran