Selasa, 13 Juni 2017

Perbedaan Sekolah di Desa dan di Kota


Padahal semestinya dengan adanya kemajuan teknologi, tidak seharusnya perbedaan kota dan desa seperti langit dan bumi. Perbedaan antara desa dan kota tidak selamanya merujuk kepada hal negatif dan positif, dalam beberapa hal justru desa telah menunjukkan prestasi luar biasa dibanding dengan kota.

Khusus untuk masalah pendidikan misalnya, secara umum dari sisi fasilitas, perbedaan sekolah antara di kota dan di desa, memang sungguh jauh perbedaannya. Namun dari sisi semangat belajar, tak kalah.
Bahkan belakangan secara umum di kota dengan berbagai kemudahan, anak-anak tidak menunjukkan prestasi yang sepadan. Sebaliknya di desa, dengan berbagai keterbatasan, muncul anak-anak yang berprestasi dan memiliki semangat belajar luar biasa.

Kemajuan teknologi telah diserap sempurna oleh anak-anak perkotaan, sehingga telah menjadi pemandangan sehari-hari bagaimana anak-anak perkotaan tak bisa terlepas dari gadget. Sementara anak-anak di desa, memiliki alat-alat berteknologi tinggi masih menjadi impian. Tapi dampak dari teknologi yang negatif, telah pula terserap dengan sempurna di kota, sementara desa tak begitu kelihatan mencolok pengaruhnya.

Pada saat menjelang maghrib, anak-anak di perkotaan masih sibuk di depan televisi, mesin PS atau sedang berselancar di dunia maya, sementara anak-anak di desa menjelang Maghrib masih terlihat banyak yang telah siap untuk pergi ke mesjid, mushola dan langgar, untuk sholat Maghrib berjamaah dan dilanjutkan dengan belajar mengaji.

Suasana di sekolahpun antara di kota dan di desa juga berbeda. Fasilitas sekolah perkotaan relatif lebih maju, tidak seperti yang ada di desa, gedung sekolahnya saja banyak yang masih memprihatinkan. Di sekolah perkotaan anak-anak berseragam, cantik dan tampan, bersepatu dan wangi. Sementara di sekolah pedesaan, masih menjadi pemandangan sehari-hari bagaimana anak-anak sekolah berseragam aneka warna, ada yang tidak mengenakan alas kaki dengan wajah kuyu dan lelah, karena tidak jarang sampai sore hari masih harus membantu kegiatan orang tuanya.

Demikianlah perbedaan antara sekolah di kota dengan sekolah di desa, yang dalam beberapa hal masih menunjukkan perpedaan seperti antara langit dan bumi. Pemandangan yang semestinya tidak harus demikian mencolok
Dari segi kualitas sumberdaya manusia di Pedesaan dan di Perkotaan sama-sama berkualitas. Tapi, perbedaan yang selama ini terjadi adanya faktor-faktor  yang mempengaruhi kualitas pendidikan.
Faktor-faktor tersebut diantaranya:
1.      Lingkungan
2.      Ekonomi
3.      Pendidik
4.      Infrastruktur Pendidikan
5.      Media Informasi
6.      Semangat Belajar
Akan saya bahas satu-persatu sebagai berikut,

1.      Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi dalam menentukan baik atau tidaknya kualitas pendidikan. Apabila suatu lingkungan yang kurang memperhatikan pendidikan akan terjadi kurangnya daya tarik untuk memperoleh pendidikan  yang lebih tinggi. Sehingga kemajuan suatu daerah akan terhambat.
Halini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat  tentang akan pentingnya pendidikan. Sehingga para Putra Putri di desa kurang berminat  dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Lebih cenderung kepada melanjutkan propesi orang tuanya seperti petani, pedagang, pemburu, dan sebagainya.

2.      Ekonomi
Factor ekonmi dalam mempengaruhi kualitas pendidikan bukan hanya dialami di desa, tapi juga di kota. Halini disebabkan oleh mahalnya biaya pendidikan, yang diakibatkan oleh semakin terus meningkatnya biaya hidup, terutama di kota. Sedangkan di desa kurang terciptanya lapangan pekerjaan sehingga lebih kepada pertanian, perternakan, perikanan, pertambangan (Galian C) dan sebagainya. Hanya masyarakat tertentu yang memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Sedangkan orang tuanya yang tidak memiliki penghasilan yang lebih, hanya dapat menyekolahkan pada tingkat dasar , bahkan tidak sampai hanya putus ditengah jalan. Sehingga hanya kembali membantu orang tuanya untuk mencari uang.
3.      Pendidik
Bukan hanya kualitas guru yang diperhatikan tapi juga kuantitas guru juga sangat dibutuhka, dalam mempengaruhi kualitas pendidikan.
Guru yang memiliki kualitas pendidikannya yang baik akan mencetak peserta didik yang berkualitas. Halini salah satunya  menjadi permasalahan  yang terjadi di desa terpencil, sehingga sebagian guru lebih cenderung tertarik mengajar di kota dibandingkan di desa. Mengapa bisa terjadi ?
Mungkin dari segi financial, tarap hidup, dan sebagainya.
Jumlah guru saat ini masih kurang, halini juga mempengaruhi dalam pemerataan pendidikan di negeri yang kita cintai ini.
4.      Infrastruktus Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan juga sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Halini yang membedakan kualitas pendidikan di desa dan di kota.
Infarastruktur pendidikan di kota lebih memadai. Sehingga memacu para peserta didik dan pendidik dalam meningkatkan kemampuan menggali ilmu pengetahuan  dan teknologi. Akses jalan yang mudah, fasilitas yang menunjang serta memadai.
Apa yang terjadi di desa ?, infrasruktur pendidikan yang kurang memadai bahkan ada yang jauh dari standar. Hanya sebagain sekolah yang memiliki infrastruktur yang baik di desa yang disponsori oleh perusahaan swasta atau pun negeri dengan biaya yang tinggi.
Halini mengakibatkan terjadinya perbedaan kualitas pendidikan, dengan infrastruktur yang kurang memadai. Seperti akses jalan yang jauh dan sulit ditempuh, kualitas gedung yang kurang baik. Masih sering dijumpai permasalahan sarana dan prasarana lainnya.
5.      Media Informasi
Zaman yang semakin moderen pada saat ini, media informasi semakin canggih dan semakin mudah diperoleh. Halini sangat membantu pendidikan mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada seluruh lapisan masyarakat.
            Media informasi berperan penting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan .
Media informasi dapat saya bagi menjadi dua yaitu,
a.       Media cerak
Merupakan media penyampaian berita atau informasi secara tertulis maupun gambar. Biasanya menggunakan kretas atau yang lainnya, sejak dulu sampai sekarang yang masih sangat popular biasanya berupa Koran, Majalah, Buku dan sebagainya.
b.      Media elektronik
Merupakan media penyampaian berita atau informasi secara visual maupun audio, baik searah maupun dua arah. Yang biasanya mengunakan perangkat elektronik, berupa TV, Radio, Komputer dan sebagainya.
          Media informasi masih terkendala untuk diperoleh masyarakat desa , halini merupakan salah satu pembeda kualitas pendidikan. Dengan minimnya fasilitas penunjang ditambah informasi yang sulit, menjadikan pendidikan di desa tertinggal.
6.    Semangat Belajar
          Semangat merupakan salah satu landasan terpenting dalam mencapai sesuatu. Tanpa semangat sulit untuk mencapai segala hal yang kita ingin capai. Begitu juga semangat belajar .
          Seseorang yang memiliki semangat belajar tinggi, walaupun dengan kondisi dan situasi apapun, orang tersebut tidak menyerah. Agar apa yang dia cita-citakan terwujud. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, harus adanya semangat yang mencakup semua komponen pendidikan.
Perbedaan kualitas pendidikan yang terjadi perlu segera kita tindak lanjuti agar kualitas pendidikan nasional  dapat seimbang  selaras dan merata. Ini semua tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun rakyat.
           Pemerintah yang sudah mengalokasikan APBN sebesar 20 %, untuk pendidikan mengalir entah kemana.  Saling salah menyalahkan, itu semua tidak berguna. Hanya Allah SWT yang tahu. Maka kita sebagai rakyat bertugas untuk mengawasi dan apabila terjadi hal yang kurang baik harus menindak lanjuti.
          Menurut saya, untuk meningkatkan dan pemerataan kualitas pendidikan nasional, perlu dibentuk Badan Intelejen Pendidikan (BIP).  Badan ini memiliki kesadaran akan kualitas, loyalitas, propesional, intregritas, disiplin tinggi, taat hukum, taat agama dan dipayungi hukum. Bergerak secara rahasia mengawasi seluruh aktifitas pendidikan, mulai dari pusat hingga tingkat pelosok dan memberi informasi, kepada seluruh masyarakat melalui media informasi. Berupa pengawasan dana pendidikan, standar kualitas pendidikan mencakup pendidik, peserta didik,  sarana, prasarana dan sebagainya.
          Sistem ini sangat bagus untuk memajukan sistem pendidikan di indonesia, karena pada umumnya kendala dalam pemserataan pendidikan secara nasional disebabkan oleh sistem birokarsi yang tidak akuntabel. Sehingga  program-program dan bantuan Pemerintah tidak tepat sasaran bahkan tidak sampai.
          Segala permasalahan pendidikan bahkan permasalahan di negeri ini. Bisa kita atasi  dan kuasai  sampai menjadi lebih baik. Jika kita semua  sadar bekerja sama dengan hati yang ikhlas tulus dan syukur, bahu membahu membangun negeri ini. Insyaallah indonesia bisa menjadi  negara super pawer. Amiin
          Cukup sekian dan terima kasih, mohon dimaklum apabila dalam artikel ini terdapat kesalahan dan menyinggung. Karena hidup ini masih memerlukan pembelajaran untuk menjadi yang lebih baik.


3 komentar:

  1. Tapi saya bersekolah di desa dan fasilitas sekolah disana lebih komplit daripada di kota

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau orang orangnya lebih ramah yg di kota atau di desa kak?

      Hapus
  2. Bagaimana desain pembelajaran dikota

    BalasHapus